Rajagawang.id – Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, mengungkapkan kesedihannya terhadap tindakan rasisme yang dilakukan oleh netizen Indonesia terhadap bek Chelsea, Trevoh Chalobah. Ia menegaskan bahwa tidak ada tempat bagi rasisme dalam sepak bola.
Insiden Cedera Kevin Diks
Trevoh Chalobah menjadi sasaran ujaran rasial setelah insiden yang melibatkan Kevin Diks dalam laga antara FC Copenhagen dan Chelsea di Conference League 2024/2025. Pada pertandingan yang digelar di Stadion Parken, Jumat (7/3) dini hari WIB, Diks mengalami cedera engkel setelah salah tumpuan saat berduel dengan Chalobah.
Akibat cedera engkel tersebut, pemain Timnas Indonesia ini terlihat terpincang-pincang dan harus ditarik keluar pada menit ke-79, digantikan oleh Munashe Garananga.
Tanggapan Arya Sinulingga Tentang Serangan Rasial dari Netizen
Setelah pertandingan, Chalobah mendapat serangan rasial dari sejumlah netizen Indonesia. Hal ini membuat Arya Sinulingga prihatin dan menyayangkan sikap suporter yang tidak sportif.
“Sedih … kenapa kita menjadi suporter yang rasis? Tidak ada tempat bagi rasisme di sepak bola,” tulis Arya melalui akun Instagram pribadinya.
Kevin Diks Minta Netizen Berhenti Bersikap Rasis Ke Trevoh Chalobah
Menanggapi serangan terhadap Chalobah, Kevin Diks sendiri angkat bicara. Melalui akun X pribadinya, ia meminta netizen untuk menghentikan pelecehan rasial terhadap Chalobah. Diks juga mengakui bahwa cedera yang dialaminya merupakan kesalahannya sendiri dan bukan akibat dari sang lawan.
“Saya melihat adanya pelecehan rasial terhadap Trevoh Chalobah di Instagram terkait cedera saya,” tulis Diks.
“Itu kesalahan saya. Saya tidak menoleransi rasisme atau diskriminasi dalam bentuk apa pun. Setiap orang berhak diperlakukan dengan rasa hormat dan kesetaraan,” tambahnya.
Dampak Cedera bagi Timnas Indonesia
Cedera engkel yang dialami Kevin Diks berpotensi membuatnya absen dalam pertandingan Timnas Indonesia. Skuad Garuda dijadwalkan menghadapi Australia dan Bahrain pada 20 dan 25 Maret 2025 dalam Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Dengan kondisi ini, pelatih Timnas Indonesia mungkin harus mencari alternatif lain untuk memperkuat lini pertahanan dalam dua laga penting tersebut.
