Shin Tae-yong Menyampaikan Keluhan, Pernah Khawatir Liat Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Menyampaikan Keluhan, Pernah Khawatir Liat Timnas Indonesia

Shin Tae-yong Menyampaikan Keluhan, Pernah Khawatir Liat Timnas Indonesia

RAJAGAWANG. ID– Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae- yong, memperhitungkan kalau pola pikir jadi perihal awal yang dibenahi dikala bertugas di skuad Garuda.

Shin mulai mengetuai timnas semenjak tahun 2020 kemudian.

Tugasnya lumayan berat sebab dikala membangun regu satu dunia dilanda pandemi Covid- 19.

Lama- lama, ia mulai memperoleh skema terbaik serta momentum tersebut muncul di Piala AFF 2022.

Berikutnya, skuad Garuda lama- lama berprogres sehingga terletak di sesi ini.

Shin Tae- yong mengakui, orang Indonesia memanglah diketahui ramah serta baik hati.

Tetapi, sebagian pemain mempunyai pola pikir yang kurang pas buat jadi atlet handal.

Perihal ini yang coba dibenahi semenjak ia mengetuai latihan perdana skuad Garuda.

Shin Tae-yong Menyampaikan Keluhan, Pernah Khawatir Liat Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Menyampaikan Keluhan, Pernah Khawatir Liat Timnas Indonesia

” Awal, orang Indonesia seluruhnya baik serta berhati lembut, jadi aku kaget kala berangkat ke situ.”

” Oh mereka mempunyai pola pikir yang kurang baik tentang jadi atlet, ya mereka sangat lembut serta tidak sempat berkata perihal kurang baik kepada orang lain, begitulah atlet sejati,” kata Shin Tae- yong dikutip RAJAGAWANG. ID.

Salah satu yang jadi sorotan serta kerap Shin ingatkan merupakan soal komunikasi.

Rencana yang telah dirancang oleh bekerja tidak hendak bekerja dengan baik dikala pemain kurang solid.

Keadaan ini membuat mereka wajib terus tersambung serta silih menegaskan dikala telah bermain.

” Di dalam sepak bola ini merupakan latihan taktis.”

” Namun realitasnya, pelatih menyangka mengantarkan pesan merupakan perihal yang sangat berarti, tetapi mereka tidak,” lanjutnya.

Shin pula memperhitungkan kalau hadirnya pemain generasi lama- lama dapat membuat pola pikir timnas terus menjadi padu.

Mereka bawa ilmu yang telah dipelajari dari luar negara serta coba diterapkan dalam regu.

Pastinya, ia mempunyai kriteria yang ketat dikala membagikan saran pemain generasi serta bertanggung jawab penuh.

” Mereka merupakan pemain generasi yang jadi WNI, dikala ini telah nyaris 50 persen serta ke depan hendak lebih besar lagi.”

” Aku sangat ketat tentang satu perihal, bila tidak mempunyai darah Indonesia dalam dirinya.”

” Aku tidak hendak sempat mengerjakannya( membagikan saran), jadi pemain kita merupakan mereka yang berdarah Indonesia.”

” Mereka mempunyai kakek serta neneknya berdarah Indonesia,” tutupnya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *