Rajagawang.id – Sosok Shin Tae-yong mendadak viral setelah Timnas Indonesia mengalami kekalahan telak dari Australia dengan skor 1-5 dalam lanjutan putaran ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Kekalahan ini membuat tagar terkait STY ramai diperbincangkan, terutama setelah performa Tim Garuda di Sydney yang dianggap mengecewakan.
Awal Kiprah Shin Tae-yong di Indonesia
Shin Tae-yong pertama kali diperkenalkan sebagai pelatih Timnas Indonesia pada 28 Desember 2019, menggantikan Simon McMenemy. PSSI memilihnya karena rekam jejak yang impresif, termasuk keberhasilannya membawa Korea Selatan ke Piala Dunia 2018. Ia mengalahkan kandidat lain seperti Luis Milla untuk mendapatkan posisi ini.
Debut dan Filosofi Permainan Modern
Debut STY bersama Timnas Indonesia terjadi pada 25 Mei 2021 dalam laga persahabatan melawan Afghanistan, yang berakhir dengan kekalahan 2-3. Meskipun hasilnya kurang memuaskan, ia tetap optimistis dan mulai menerapkan filosofi permainan modern yang menitikberatkan pada aspek fisik dan mental para pemain.
Prestasi Gemilang di Bawah Kepemimpinan STY
Selama masa kepemimpinannya, Shin Tae-yong mencatatkan beberapa pencapaian penting:
Runner-up Piala AFF 2020
Salah satu pencapaian terbesar STY adalah membawa Timnas Indonesia ke final Piala AFF 2020, meskipun akhirnya harus puas sebagai runner-up. Ini tetap menjadi pencapaian membanggakan bagi sepak bola Indonesia.
Lolos ke Piala Asia 2023
Di bawah kepemimpinannya, Timnas Indonesia berhasil kembali ke Piala Asia 2023 setelah absen selama 16 tahun. Bahkan, skuad Garuda mampu mencapai babak 16 besar turnamen tersebut.
Prestasi Timnas U-23
Shin Tae-yong juga sukses membawa Timnas U-23 lolos ke Piala Asia U-23 2024 untuk pertama kalinya dan mencapai semifinal. Selain itu, ia membawa Timnas U-23 meraih medali perunggu di SEA Games 2020.
Kemenangan Bersejarah atas Kuwait
Salah satu momen bersejarah di era STY adalah kemenangan Timnas Indonesia atas Kuwait di kandang mereka setelah 40 tahun, yang menjadi bukti perkembangan pesat tim di bawah asuhannya.
Akhir Perjalanan dan Keputusan Kontroversial
Namun, perjalanan STY bersama Timnas Indonesia tidak selalu mulus. Kekalahan 0-1 dari Filipina di Piala AFF 2024 pada 21 Desember 2024 membuat Indonesia gagal melaju ke semifinal. Pada 6 Januari 2025, PSSI mengumumkan pemecatan Shin Tae-yong setelah lima tahun bertugas, dengan alasan dinamika kepemimpinan, taktik, dan komunikasi yang dianggap tidak sesuai dengan harapan organisasi.
Perpisahan yang Mengharukan
Meskipun dipecat, Shin Tae-yong tetap menunjukkan profesionalisme dan rasa bangganya atas kontribusi yang telah diberikan untuk sepak bola Indonesia. Dalam acara perpisahan, ia bersama delapan asistennya—Yeom Ki-hun, Kim Jong-jin, Kim Bong-soo, Choi Ju-young, Shin Sang-gyu, Choi In-cheol, Yoo Jae-hoon, dan Joeng Seok-seo—mengucapkan salam perpisahan yang mengharukan sebelum kembali ke Korea Selatan.
Warisan yang Ditinggalkan
Tanpa gelar juara, Shin Tae-yong tetap meninggalkan warisan berharga bagi sepak bola Indonesia. Salah satu pencapaian signifikan adalah peningkatan ranking FIFA Timnas Indonesia dari peringkat 173 menjadi 127, yang menandakan kemajuan tim di kancah internasional. Perjalanannya bersama Tim Garuda menjadi bagian dari sejarah, yang diwarnai dengan pasang surut serta pencapaian yang tak terlupakan.
