Sepak Bola

Timnas Indonesia U-20 Alami Kekalahan Beruntun di Mandiri U-20 Challenge

Timnas Indonesia U-20 Alami Kekalahan Beruntun di Mandiri U-20 Challenge

Rajagawang.id – Timnas Indonesia U-20 harus menelan pil pahit setelah mengalami kekalahan dalam dua laga awal Mandiri U-20 Challenge Series. Tak hanya gagal meraih kemenangan, skuad asuhan Indra Sjafri juga belum mampu mencetak gol dalam dua pertandingan yang sudah dilakoni.

Turnamen mini ini berlangsung di Stadion Gelora Delta, dengan Indonesia sebagai tuan rumah. Pada laga perdana yang digelar 24 Januari 2025, Garuda Muda menghadapi Yordania. Sayangnya, Indonesia harus menyerah dengan skor tipis 0-1, meskipun Yordania bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-17.

Pada pertandingan kedua, 27 Januari 2025, Indonesia kembali kalah, kali ini dari Suriah dengan skor 0-2. Kekalahan beruntun ini memancing perhatian sekaligus kritik dari para pendukung. Terlebih, tim tidak berhasil mencetak gol dalam dua laga tersebut.

Dominasi yang Kurang Maksimal

Saat melawan Yordania, Indonesia sebenarnya memiliki peluang besar untuk meraih hasil positif. Dengan keunggulan jumlah pemain, Garuda Muda menguasai bola hingga 62 persen. Namun, dari 12 percobaan tembakan yang dilepaskan (5 tepat sasaran), tidak ada satu pun yang berbuah gol. Di sisi lain, Yordania dengan penguasaan bola hanya 38 persen mampu menciptakan 13 tembakan (5 tepat sasaran) dan mencetak gol kemenangan.

Timnas Indonesia U-20 Alami Kekalahan Beruntun di Mandiri U-20 Challenge

Kondisi yang berbeda terjadi saat menghadapi Suriah. Indonesia hanya mampu mencatatkan 8 tembakan (1 tepat sasaran), jauh tertinggal dibandingkan Suriah yang membombardir gawang Indonesia dengan 24 tembakan (8 tepat sasaran). Statistik ini menunjukkan lemahnya daya serang tim Garuda Muda.

Masalah Finishing Jadi Fokus Utama

Menurut catatan Rajagawang, dalam dua pertandingan pertama Mandiri U-20 Challenge Series, Indonesia mampu melepaskan total 20 tembakan (6 tepat sasaran). Namun, efektivitas penyelesaian akhir menjadi persoalan besar karena tidak ada gol yang tercipta.

Pelatih Indra Sjafri pun mengakui bahwa finishing menjadi kelemahan utama timnya. Meski mampu menciptakan peluang, akurasi dan ketepatan dalam menyelesaikan peluang masih harus diperbaiki.

“Dilihat dari beberapa kali kesempatan mencetak gol, finishing, timing, dan aspek lainnya memang harus terus diperbaiki di sisa waktu yang ada,” ujar Indra Sjafri.

Dengan waktu yang tersisa di turnamen, diharapkan Timnas Indonesia U-20 dapat segera membenahi aspek penyelesaian akhir dan menunjukkan performa yang lebih baik di laga berikutnya.

Exit mobile version