Rajagawang.id – Bintang muda Persija Jakarta, Witan Sulaeman, tengah memasuki masa penting dalam kariernya. Menatap tiga laga terakhir Liga 1 musim 2024-2025, Witan bertekad tampil habis-habisan. Ia punya satu misi besar: membuktikan dirinya pantas kembali mengenakan seragam Merah Putih di bawah asuhan Patrick Kluivert.
Laga Krusial di Depan Mata
Patrick Kluivert sedang mempersiapkan Timnas Indonesia menghadapi dua laga pamungkas di Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Lawan yang akan dihadapi bukan sembarangan: China dan Jepang, dua kekuatan besar sepak bola Asia.
Witan Belum Dipanggil Lagi Sejak Maret
Witan harus melewatkan dua pertandingan penting Timnas Indonesia pada Maret 2025 lalu. Tidak ada namanya di dalam daftar pemain yang dipanggil Kluivert. Hal ini memicu tanda tanya banyak pihak, termasuk dari para pendukung Persija dan penggemar Timnas.
Menit Bermain Minim, Performa Menurun
Penyebab utama absennya Witan di Timnas bukan tanpa alasan. Di Persija, terutama saat masih dilatih Carlos Pena, Witan jarang mendapatkan kesempatan tampil reguler. Ia lebih sering menghuni bangku cadangan dan hanya turun sebagai pemain pengganti.
Catatan Statistik yang Tak Memuaskan
Selama musim ini, Witan hanya tampil 25 kali, dan itu pun sebagian besar sebagai pemain cadangan. Lebih dari itu, ia belum mencetak satu pun gol untuk Macan Kemayoran sepanjang musim berjalan. Sebuah catatan yang jauh dari ekspektasi untuk seorang pemain yang pernah menjadi andalan tim nasional.

Pengakuan Jujur dari Sang Pemain
Dalam sesi konferensi pers jelang pertandingan melawan Bali United, Jumat, 9 Mei 2025, Witan mengakui dirinya memang tidak berada dalam kondisi terbaik. Ia secara terbuka mengungkapkan bahwa minimnya menit bermain membuatnya sulit mengembangkan performa.
Tidak Cocok dengan Strategi Pelatih Lama
Witan menyebut salah satu faktor di balik penurunan menit bermainnya adalah ketidakcocokan dengan taktik Carlos Pena. Ia tidak secara langsung menyalahkan pelatih, tetapi mengisyaratkan bahwa strategi tim saat itu bukanlah tempat ideal bagi permainannya berkembang.
“Ya kalau dari saya pribadi mungkin di musim ini saya kurang mendapatkan menit bermain sama pelatih lama mungkin karena kurang cocok sama strateginya atau saya tidak tahu,” ungkap Witan dengan nada diplomatis.
Waktu untuk Bangkit: Tiga Laga Penentuan
Kini, dengan musim yang hampir usai, Witan melihat ada tiga laga terakhir sebagai momen penting untuk menunjukkan kualitasnya. Ia bertekad memanfaatkan peluang sekecil apa pun untuk kembali mencuri perhatian pelatih Timnas.
Kirim Pesan untuk Patrick Kluivert
Lewat penampilan impresif di sisa pertandingan musim ini, Witan ingin mengirimkan pesan yang jelas kepada Patrick Kluivert. Bahwa dirinya belum habis, dan masih layak masuk dalam rencana besar Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2026.
Target Kembali ke Tim Nasional
Dengan penuh keyakinan, Witan menyatakan bahwa tujuannya jelas: kembali ke Timnas Indonesia. Ia ingin kembali menjadi bagian dari skuad Garuda yang akan mengukir sejarah baru di kancah internasional.
“Target pasti ingin kembali ke timnas dan itu pasti. Saya akan buktikan di sisa laga ini dan layak ke timnas,” tegas Witan.
Catatan Impresif Bersama Timnas
Sebelum mengalami penurunan performa di klub, Witan hampir selalu menjadi langganan pemanggilan Timnas Indonesia. Dari total 46 penampilan di berbagai kompetisi, ia telah menyumbangkan sembilan gol dan delapan assist.
Pemain Serba Bisa yang Dibutuhkan Timnas
Kecepatan, dribel tajam, serta visi bermain yang mumpuni membuat Witan menjadi pemain sayap yang diandalkan. Ia bisa beroperasi di sisi kiri maupun kanan, bahkan tidak jarang ditempatkan sebagai gelandang serang.
Dukungan dari Suporter Persija
Para pendukung Macan Kemayoran turut berharap agar Witan bisa menemukan kembali bentuk terbaiknya. Media sosial Persija dipenuhi komentar dukungan dan motivasi untuk pemain bernomor punggung 8 tersebut.
Efek Pelatih Baru di Persija
Pasca kepergian Carlos Pena, Persija kini mencoba membangun kembali identitas permainan yang lebih fleksibel. Witan mulai mendapat kesempatan tampil lebih banyak, meski masih belum mampu menyumbang gol maupun assist sejauh ini.
Tiga Laga Sebagai Ajang Penentuan Nasib
Tiga pertandingan tersisa di Liga 1 menjadi lebih dari sekadar formalitas bagi Witan. Ini adalah panggung terakhir baginya untuk membuktikan bahwa ia layak kembali berseragam Garuda. Jika mampu tampil cemerlang, peluang masuk ke skuad Patrick Kluivert akan terbuka lebar.