Sepak Bola

Yakob dan Yance Sayuri Malah Jadi Korban Rasisme

Yakob dan Yance Sayuri Malah Jadi Korban Rasisme

Rajagawang.id – Dua pesepakbola asal Papua, Yakob dan Yance , menjadi korban tindakan rasisme di media sosial. Kejadian ini mencuat setelah keduanya membela Malut United dalam pertandingan Liga 1 melawan Persib Bandung.

Insiden Terjadi Usai Laga Malut United vs Persib

Peristiwa rasisme menimpa Yakob dan Yance usai laga pekan ke-31 Liga 1 2024/2025 yang digelar di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, Maluku Utara, Jumat, 2 Mei 2025. Dalam pertandingan tersebut, Malut United berhasil menang 1-0 atas Persib Bandung. Sayangnya, kemenangan ini justru diikuti dengan serangan ujaran kebencian yang diterima dua pemain tersebut secara daring.

Dihujat Enam Akun Instagram

Setelah pertandingan, menjadi sasaran komentar rasis dari enam akun Instagram. Awalnya, kedua mantan pemain PSM Makassar ini berusaha menahan diri dan tidak menanggapi komentar negatif tersebut. Namun, karena komentar semakin keterlaluan, mereka memutuskan untuk menindaklanjuti kasus ini secara hukum.

Laporkan ke APPI dan Kepolisian

Yakob dan Yance akhirnya melaporkan kejadian ini ke Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI). Setelah melakukan diskusi, mereka sepakat untuk melaporkan enam akun Instagram tersebut ke pihak kepolisian. Meski begitu, laporan bisa dibatalkan jika keenam akun tersebut bersedia meminta maaf secara langsung.

Erick Thohir Kembali Tegaskan Tolak Rasisme

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, kembali mengingatkan agar tidak ada tempat untuk rasisme di dunia sepak bola. Ia menegaskan bahwa segala bentuk ujaran kebencian, apalagi yang bernuansa rasial, tidak boleh terjadi di lingkungan sepak bola Indonesia.

“Saya selalu menolak rasisme dalam bentuk apa pun di sepak bola. Tidak boleh ada perlakuan ujaran ataupun yang berbau rasisme dalam sepak bola, khususnya di Indonesia,” ujar Erick Thohir.

Kasus Rasisme Masih Jadi PR Sepak Bola Nasional

Insiden yang dialami Yakob dan Yance bukanlah yang pertama. Sebelumnya, seorang pemain Liga 4 juga menjadi korban perlakuan rasis. PSSI telah menyampaikan sikap tegas atas masalah ini dan berharap kejadian serupa tidak terulang lagi. Namun, kenyataannya, tindakan rasis masih terus terjadi.

Erick menutup pernyataannya dengan tegas:

“Tidak ada tempat bagi rasisme di dunia.”

Exit mobile version