Sepak Bola

Shin Tae-yong dan Kluivert: Kolaborasi Kunci Lolosnya Timnas

×

Shin Tae-yong dan Kluivert: Kolaborasi Kunci Lolosnya Timnas

Share this article
Shin Tae-yong dan Kluivert: Kolaborasi Kunci Lolosnya Timnas

Rajagawang.id – Nama besar Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert kini melekat erat dalam sejarah perjalanan Timnas Indonesia. Keduanya bukan hanya pelatih, tetapi sosok kunci di balik keberhasilan Garuda menembus babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Peran mereka layaknya arsitek dan investor: Shin Tae-yong sebagai perancang awal proyek jangka panjang, sementara Patrick Kluivert sebagai penerus yang melanjutkan pembangunan.

Shin Tae-yong: Peletak Fondasi yang Membangun dari Nol

Selama lima tahun masa kepelatihannya, Shin Tae-yong telah mengubah wajah Timnas Indonesia, membentuk pondasi kuat meski harus bekerja dengan sumber daya terbatas. Berbekal kombinasi pemain lokal dan beberapa naturalisasi awal, STY tak punya banyak pilihan taktis. Namun dari enam pertandingan yang ia pimpin, ia berhasil mengumpulkan enam poin dengan mencetak enam gol dan kebobolan sembilan.

STY dikenal karena pendekatannya yang visioner. Meski tidak spektakuler, hasil kerjanya memberi harapan baru bagi sepak bola nasional.

Patrick Kluivert: Penerus yang Datang dengan Amunisi Tambahan

Ketika Patrick Kluivert mengambil alih tongkat estafet, ia mendapat keuntungan berupa kehadiran pemain diaspora baru. Dalam empat pertandingan, Kluivert juga berhasil mengoleksi enam poin, walaupun dengan catatan produktivitas gol yang lebih rendah: hanya tiga gol—semuanya dicetak oleh Ole Romeny.

Namun, di sisi lain, pertahanan Timnas Indonesia saat dilatih Kluivert cukup rapuh. Gawang Garuda kebobolan 11 kali dari dua kekalahan besar melawan Australia dan Jepang.

Tantangan Berbeda, Prestasi Setara

Menurut pengamat sepak bola asal Malang, Gusnul Yakin, baik STY maupun Kluivert menghadapi tantangan yang berbeda selama memimpin Timnas. STY berjuang membangun tim dari dasar, sementara Kluivert beradaptasi dengan tim yang sudah terbentuk namun memiliki ekspektasi lebih tinggi.

“Keduanya punya kelebihan dan kekurangan. Tapi jika melihat capaian mereka, keduanya telah berjasa besar untuk kemajuan Timnas Indonesia,” jelas Gusnul.

Kalkulasi Realistis Menuju Putaran Keempat

Yang menarik, baik STY maupun Kluivert sama-sama menyadari batas realistis Timnas Indonesia sejak awal. Sebelum hengkang, STY bahkan sudah mematok target maksimal hanya sampai putaran keempat. Hal serupa juga diungkapkan Kluivert dalam wawancara pertamanya setelah resmi menjabat.

“Ini menunjukkan bahwa mereka berdua memiliki perhitungan matang soal peluang Timnas Indonesia di level Asia,” kata Gusnul.

Tanggung Jawab Berat Menanti Kluivert di Putaran Keempat

Kini, setelah Timnas Indonesia dipastikan lolos ke fase keempat, tugas besar menanti Patrick Kluivert. Ia harus memastikan skuad Garuda benar-benar siap bersaing dengan tim-tim kuat seperti Uni Emirat Arab, Qatar, Irak, Oman, dan Arab Saudi.

“Kita nantikan bagaimana Kluivert bersama stafnya mempersiapkan tim. Targetnya jelas: lolos ke Piala Dunia 2026. Tapi jalan ke sana masih sangat terjal,” tutup Gusnul.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *