Rajagawang.id – Pertandingan pekan ke-32 Liga 1 2024/2025 antara Arema FC dan Persik Kediri diwarnai insiden yang mencoreng sportivitas. Setelah laga berakhir, sekelompok suporter Arema FC, Aremania, melempari bus tim tamu dengan batu.
Laga Perdana Arema FC di Kanjuruhan Setelah 2,5 Tahun
Laga yang digelar Minggu (11/5/2025) di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, menjadi momen penting. Ini adalah kali pertama Arema FC kembali bermain di kandang lama mereka setelah Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.
Selama lebih dari dua tahun, Arema FC harus menjalani laga kandang di stadion lain. Mereka sempat bermarkas di Stadion PTIK (Jakarta), Kapten I Wayan Dipta (Bali), dan Soepriadi (Blitar), akibat larangan bermain di Kanjuruhan.
Renovasi Stadion Bernilai Ratusan Miliar
Stadion Kanjuruhan telah direnovasi secara besar-besaran dengan dana pemerintah senilai Rp365 miliar. Renovasi ini merupakan upaya memperbaiki fasilitas usai tragedi yang menewaskan 135 orang. Namun, kembalinya Arema FC ke stadion ini menuai pro dan kontra, termasuk dari kalangan Aremania sendiri.
Daya Dukung Suporter Masih Terbelah
Meski Arema FC telah melakukan pendekatan, termasuk menggelar laga persahabatan melawan Arema Legend, antusiasme Aremania masih rendah. Klub terus berusaha membangun kembali dukungan melalui media sosial dan kegiatan positif lainnya.
Kekalahan Telak dan Aksi Tak Terpuji
Pada pertandingan tersebut, Arema FC takluk 0-3 dari Persik Kediri. Kekalahan ini diperparah dengan insiden pelemparan batu ke bus pemain Persik saat keluar dari stadion. Kaca bagian kiri bus pecah, menciptakan situasi yang membahayakan dan menimbulkan ketegangan.
Tuntutan Tindakan Tegas dari PSSI dan PT LIB
Insiden ini memicu kritik keras. Banyak pihak menilai bahwa sebagian Aremania belum belajar dari masa lalu. Seruan agar PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) bertindak tegas pun kembali mencuat. Tindakan seperti ini dinilai mengancam keselamatan dan merusak citra sepak bola nasional.
Kekecewaan dari Pihak Persik Kediri
Melalui akun Instagram Persik Kediri News, klub menyampaikan kekecewaan atas kejadian tersebut. Mereka menyebut aksi pelemparan batu ini sebagai kebiasaan buruk yang seharusnya tidak terjadi lagi, terutama setelah tragedi besar yang pernah mengguncang Indonesia.
“Sudah menjadi kebiasaan buruk, Aremania serang bus Persik Kediri saat keluar dari Stadion Kanjuruhan. Aremania tidak belajar dari Tragedi Kanjuruhan,” tulis akun tersebut.