Timnas Indonesia U-22 menatap SEA Games 2025 dengan penuh optimisme. Salah satu alasannya adalah hadirnya sejumlah pemain multiposisi yang memberi dimensi baru dalam strategi racikan Indra Sjafri. Dengan keterbatasan kuota pemain di turnamen ini, sosok-sosok yang mampu mengisi berbagai peran menjadi aset sangat berharga.
Keberadaan pemain fleksibel memberi keleluasaan bagi tim pelatih untuk melakukan adaptasi cepat terhadap dinamika pertandingan. Formasi dapat berubah tanpa kehilangan struktur, sementara intensitas permainan tetap terjaga. Konsistensi para pemain ini ketika ditempatkan di posisi alternatif menjadikan fleksibilitas sebagai kekuatan utama Garuda Muda.

Berikut empat pemain multiposisi yang diproyeksikan menjadi tulang punggung adaptasi taktik Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025:
1. Dony Tri Pamungkas – Dari Bek Sayap hingga Winger Kreatif
Dony Tri Pamungkas merupakan contoh nyata pemain serbabisa di bawah asuhan Indra Sjafri. Berposisi awal sebagai bek kiri atau wingback kiri, ia mendapat kesempatan mengeksplorasi peran lebih ofensif saat dilatih Gerald Vanenburg, bahkan sempat didorong menjadi gelandang serang.

Ketika kembali ke skuad Indra Sjafri, peran Dony kembali berubah. Ia kini lebih sering dimainkan sebagai winger kiri karena atribut ofensifnya yang terus berkembang. Kecepatan, duel satu lawan satu, serta kecerdasannya membaca ruang menjadikannya opsi ideal untuk berbagai skema permainan di sisi kiri lapangan.
2. Kakang Rudianto – Bek Tangguh yang Mudah Beradaptasi
Kakang Rudianto selalu menjadi salah satu pilihan utama di lini belakang Timnas U-22. Berposisi asli sebagai bek tengah, ia kerap tampil solid bersama rekan-rekan seperti Kadek Arel, Dion Markx, atau Muhammad Ferarri.

Namun fleksibilitasnya semakin terlihat saat kembali ke klub, Persib Bandung. Di bawah Bojan Hodak, Kakang lebih sering ditempatkan sebagai bek kanan. Kemampuannya beradaptasi di dua posisi membuatnya sangat penting, terlebih pada turnamen padat seperti SEA Games di mana rotasi pemain sangat dibutuhkan.
3. Rayhan Hannan – Gelandang Serang Serbabisa dengan Kreativitas Tinggi
Rayhan Hannan membawa nuansa kreatif sekaligus luwes di lini tengah Garuda Muda. Pemain muda Persija Jakarta ini tidak hanya mampu berperan sebagai winger kanan maupun kiri, tetapi juga efektif ketika dimainkan sebagai gelandang serang.

Dengan kemampuan umpan yang baik, insting mencetak gol yang terus berkembang, serta pergerakan eksploratif di ruang antar lini, Rayhan menjadi salah satu pemain yang berpotensi menembus posisi inti. Kehadirannya memberi variasi serangan yang lebih berbahaya bagi Timnas U-22.
4. Rafael Struick – Penyerang Serbabisa dengan Pengalaman Internasional
Rafael Struick adalah pemain dengan jam terbang paling tinggi di skuad ini, terutama setelah pengalamannya bersama Timnas senior di bawah Shin Tae-yong. Ia dikenal sebagai striker, namun mobilitasnya memungkinkan ia digeser menjadi winger ketika permainan menuntut perubahan.

Belakangan, Struick juga sempat dimainkan sebagai gelandang serang. Kemampuan membaca permainan, pergerakan tanpa bola yang efektif, serta mobilitasnya yang tinggi menjadikannya aset penting bagi fleksibilitas lini depan Garuda Muda.
Dengan kombinasi pemain serbabisa ini, Timnas Indonesia U-22 memiliki modal besar untuk tampil kompetitif di SEA Games 2025. Kemampuan mereka mengisi berbagai posisi membuka peluang bagi Indra Sjafri untuk merancang strategi yang dinamis dan adaptif, sekaligus menjaga kestabilan permainan di tengah intensitas turnamen yang tinggi.












