Sepak Bola

Kericuhan Warnai Laga Timnas Indonesia U-22 vs Myanmar di SEA Games 2025

×

Kericuhan Warnai Laga Timnas Indonesia U-22 vs Myanmar di SEA Games 2025

Share this article

Insiden tak terpuji mewarnai pertandingan sepak bola putra SEA Games 2025 antara Timnas Indonesia U-22 melawan Timnas Myanmar U-22 yang digelar pada Jumat (13/12/2025) di 700th Anniversary Stadium, Chiang Mai, Thailand.

Laga tersebut berlangsung dengan tensi tinggi. Timnas Indonesia U-22 tampil menekan dan berusaha meraih kemenangan besar demi menjaga peluang lolos ke babak semifinal. Intensitas pertandingan meningkat tajam menjelang akhir laga.

Kericuhan Warnai Laga Timnas Indonesia U-22 vs Myanmar di SEA Games 2025

Kericuhan mulai pecah sesaat setelah wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, tepat setelah bola keluar lapangan. Keputusan wasit itu memicu protes keras dari sejumlah pemain Indonesia.

Akibat protes tersebut, Ivar Jenner dan Zanadin Fariz diganjar kartu kuning. Namun, bagi Zanadin, kartu kuning tersebut berujung kartu merah karena sebelumnya ia sudah mengantongi kartu kuning pertama.

Situasi semakin memanas ketika beberapa pemain Timnas Indonesia U-22 mendekati wasit untuk mempertanyakan keputusannya. Bahkan, sejumlah pemain pengganti yang mengenakan rompi biru muda turut masuk ke lapangan dari area bangku cadangan untuk melayangkan protes.

Bek Indonesia, Kadek Arel, terlihat berlari menuju tengah lapangan untuk mencoba melerai rekan setimnya, Dion Markx, yang tengah bersitegang dengan pemain Myanmar. Meski sempat ditenangkan, Dion kembali terlibat friksi, kali ini dengan penjaga gawang lawan.

Ketegangan memuncak saat kiper cadangan Myanmar U-22 terlibat aksi saling dorong dengan Dion Markx, yang kemudian diakhiri dengan sebuah tendangan dari pihak kiper Myanmar. Insiden tersebut memicu keributan besar di tengah lapangan.

Kericuhan Warnai Laga Timnas Indonesia U-22 vs Myanmar di SEA Games 2025

Sejumlah pemain dari kedua tim berusaha melerai dan mencegah situasi semakin memburuk. Dion Markx tampak ditenangkan oleh rekan-rekannya, sementara kiper Myanmar U-22, Khant Min Thant, yang terlihat emosional, juga dilerai oleh pemain dan ofisial timnya.

Tak hanya pemain, jajaran pelatih dan ofisial dari kedua tim turut turun tangan meredakan ketegangan. Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, bersama para asistennya seperti Bima Sakti, Zulkifli Syukur, serta manajer tim Sumardji, terlihat aktif menenangkan para pemainnya.

Beruntung, kericuhan tersebut tidak berkembang menjadi bentrokan yang lebih besar. Ofisial dan pelatih dari kedua kubu akhirnya meminta para pemain untuk segera meninggalkan lapangan dan kembali ke bangku cadangan masing-masing demi meredakan situasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *